BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan sektor industri memegang
peranan strategis dan harus mampu membawa perubahan mendasar dalam struktur
ekonomi Indonesia. Hal ini berarti bahwa sector industri di dalam perekonomian
nasional berperan sebagai motor penggerak utama bagi pertumbuhan sector-sektor
utama lainnya lewat keterkaitan produksi ke belakang (backward production linkage) maupun ke depan (forward production linkage) (Amril, 2003).
Salah satu industri pengolahan kayu
adalah industri penggergajian kayu. Pengggergajian adalah suatu unit pengolahan
kayu yang menggunakan bahan baku dolok, alat utama bilah gergaji, mesin sebagai
tenaga penggerak, serta dilengkapi dengan berbagai alat dan mesin pembantu.
Penggergajian disebut juga sebagai proses pengolahan kayu primer karena yang
pertama dilakukan adalah mengolah dolok menjadi kayu persegian yang bersifat
setengah jadi dan selanjutnya diolah oleh pengolahan kayu sekunder dan tersier
untuk barang jadi (Dephutbun RI, 1998).
Ketika
pasokan kayu bulat yang berasal dari hutan alam produksi mengalami penurunan
sementara pasokan kayu dari HTI belum dapat diandalkan, maka pembangunan hutan
rakyat sekarang diharapkan dapat berperan penting sebagai pemasok kayu baik
untuk kebutuhan industri dalam negeri maupun ekspor. Mengingat pentingnya
keberadaan hutan rakyat sebagai sumber daya hutan dan ekonomi maka pengembangan
hutan rakyat semakin mendapat perhatian. Departemen kehutanan berdasarkan arah
pembangunan jangka panjang kehutanan 2006 - 2025 telah mencantumkan program
peningkatan luasan hutan rakyat yang mandiri dan mendukung fungsi hutan sebagai
penyangga kehidupan dan kesejahteraan masyarakat (Daryanto, 1987).
Kegiatan
survei industri penggergajian bertujuan untuk mengetahui ukuran industri,
kapasitas produksi industri, kapasitas rendemen, mesin-mesin yang digunakan,
jumlah pekerja, dan alternatif pemanfaatan limbah penggergajian yang dilakukan
industri, baik di dalam industri maupun di luar industri. Oleh karena itu,
keberadaan industri penggergajian penting diketahui dalam pengolahan kayu. Kota
Medan merupakan salah satu kota besar yang memiliki sejumlah industri
penggergajian, baik itu skala kecil, sedang, dan besar yang dapat dijadikan
kawasan survei industri penggergajian.
B. RUMUSAN MASALAH
v Apa yang di maksud dengan kayu?
v Dari Apa Saja Sumber Bahan Baku Kayu di peroleh?
v Bagaimana Cara Pengolahan Kayu/pulp
v Bagaimana Cara Penanganan Limbah Kayu?
C.
TUJUAN PENULISAN
v Untuk Mengetahui pengertian kayu.
v Untuk mengetahui Sumber Bahan Baku Kayu.
v Untuk mengetahui Cara Pengolahan Kayu/pulp.
v Untuk mengetahui Cara Penanganan Limbah Kayu
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kayu
Kayu adalah bahan yang
terdiri dari sel-sel. Struktur yang terdiri atas sel tersebut
memberikan kayu banyak sifat-sifat dan ciri-ciri yang unik. Kerapatan adalah
perbandingan antara massa atau berat benda terhadap volumenya. Kerapatan kayu
berhubungan langsung dengan porositasnya, yaitu proporsi volume rongga kosong.
(Koch, 1964).
Dewasa ini
industri perkayuan di Indonesia semakin diminati oleh negara lain, akan tetapi
karakteristik kayu yang dihendaki lebih spesifik, diantaranya kadar air yang
sesuai dengan iklim pada masing-masing negara. Kadar air yang dikehendaki
mencapai hingga dibawah 10 %. Keadaan tersebut tidak dapat dicapai jika
pengeringan dilakukan secara alamiah, karena itu di perlukan pengeringan buatan
( Budianto, 1996).
Penggergajian
adalah suatu unit kegiatan yang merubah log menjadi kayu penggergajian dengan
menggunakan alat utama gergaji. Perbedaannya dengan penggergajian kayu adalah
alat yang digunakan. Gergaji adalah alat membelah dan memotong kayu yang
terbuat dari logam atau campuran logam yang bentuknya pipih dan mempunyai gigi
banyak (Nuryawan, 2008).
Selanjutnya
dapat diolah pada industri sekunder, di proses log yang bermutu rendah meskipun
hasilnya tidak banyak, bisa juga kualitasnya baik. Penggergajian merupakan
tahap pertama dalam urutan proses pengolahan kayu, kemajuan industri penggergajian
mendorong pertumbuhan industri kayu sekunder. Peningkatan kapasitas rill salah
satunya adalah kesempurnaan alat produksi dan keterampilan pekerja. Alat
produksi misalnya gergaji untuk itu diperlukan saw doctoring yang memadai (Ruhendi,
1986).
Kayu gergajian didefenisikan sebagai
kayu hasil konversi kayu bulat dengan menggunakan mesin gergaji, mempunyai
bentuk yang teratur dengan sisi-sisi sejajar dan sudut-sudutnya siku dengan
ketebalan tidak lebih dari 6 cm dan kadar air tidak lebih dari 18%, pada masa
sekarang ini teknologi yang digunakan dalam industri penggergajian kayu sangat
bervariasi, mulai dari yang sederhana dengan satu gergaji piring sampai dengan
peralatan canggih menggunakan sistem hidrolik, pneumatik, dan eletronik.
B. Sumber Bahan Baku
Bahan baku industri ini dimulai
dengan membeli pohon-pohon buah yang dimiliki masyarakat sekitar yakni pohon
Durian, Cempedak, Lamtoro (petai cina), Sengon, Jati super, Alban, Parembalang,
Terap bunga, Terap batu, Mahoni, Kuini, Jati putih, Tulasan, Nangka, Cempedak,
Jengkol, dan Kemiri. Apabila di sekitar tanjung anom tidak terdapat lagi pohon
buah yang diinginkan ukurannya maka pemilik akan pergi ke daerah lainnya untuk
mencari bahan baku tersebut misalnya daerah sembahe, pancur batu, dan sibolangit.
Berdasarkan tipe gergaji utama yang
digunakan industri ini adalah band sawmill, pertimbangannya adalah menggunakan
alat ini lebih efisien (lebih menghasilkan tingkat rendemen yang tinggi), praktis , dan
lebih mempersingkat waktu dalam pembelahan atau proses produksi kayu. Alat gergajian yang digunakan,
antara lain : Circular saw, Band saw, dan Chain saw, namun yang utama digunakan
adalah band saw. Berdasarkan cara produksi, industri ini menggunakan
service sawmill. Berdasarkan fungsi, industri ini tergolong resawing, karena industri ini menghasilkan
bahan baku melalui industri yang lain dan berdasarkan mobilitasnya industri UD Bintang Terang ini
tergolong permanen,
hal ini karena lokasinya tidak berpindah-pindah.
C. Prose Pengolahan
pulp/kayu
- Pembelahan kayu (resawing)
Pembelahan
kayu disini termasuk pembelahan kedua, sebab menurut pihak pengelola industri,
bahan baku dibelah untuk ditentukan ukurannya. Sesungguhnya mesin dari industri
ini dapat digunakan untuk membelah log atau dolok. Akan tetapi, bahan baku
industri sudah berbentuk cant.
Menurut Dephutbun RI (1998), cant
adalah blambangan yang berbentuk setengah, sepertiga, dan seperampat yang
diperoleh melalui pembelahan pertama.
- Meratakan kayu bagian pinggir
Istilah
meratakan kayu bagian pinggir ini dikenal oleh pihak pengelola industri sebagai
pembuatan siku atau menyikukan kayu. Perataan ini berguna untuk memudahkan
pembentukannya dalam proses produksi lanjutan. Dephutbun RI (1998) menyatakan
perataan sisi dan pemotongan ujung adalah pekerjaan yang penting yang
memerlukan petugas-petugas dengan pengetahuan yang baik tentang kualitas kayu
gergajian.
- Proses lanjutan penggergajian kayu
Proses
lanjutan ini berupa membuat produk, seperti pintu, kusen, jendela, dan
lain-lain. Pembuatan kusen ini melalui proses pemotongan dan pembuatan
ukurannya, pembuatan dudukan, sponing (lanjutan), pemasangan, dan finishing.
Industri biasanya
jarang membuat produk karena keterbatasan alat. Oleh karena itu, industri ini
mengutamakan pembelahan berbagai ukuran sortimen sesuai dengan pesanan (order).
D. Cara Penanganan Limbah
Limbah potongan
kayu adalah sisa-sisa potongan kayu, seperti sisa potongan kayu furniture yang
sudah tidak terpakai lagi dan memiliki ukuran serta bentuk yang bervariasi.
Limbah potongan
kayu ini dapat ditemukan di pabrik-pabrik pembuatan furniture. Biasanya limbah
kayu ini berupa potongan dan serpihan. Limbah potongan ini berupa
papan-papan atau potongan-potongan kecil yang masih dapat dilihat
bentuknya. Sedangkan serpihan kayu merupakan sisa-sisa proses pengolahan kayu
baik pemotongan maupun penghalusan yang menghasilkan bubuk-bubuk kayu. Saat
ini, bubuk kayu telah banyak dimanfaatkan menjadi kayu olahan seperti
multipleks, blockboard, dan sebagainya, sedangkan potongan kayu masih belum
banyak dimanfaatkan (Kasmudjo, 2010 : 55).
Untuk mengolah
limbah potongan kayu, langkah pertama adalah membentuk menjadi papan kayu dan
kemudian diaplikasikan pada furnitur dan elemen pembentuk ruang di dalam
interior.
Proses
pengolahan limbah potongan kayu menjadi papan kayu antara lain:
1. Potongan limbah
kayu yang digunakan sebaiknya merupakan limbah potongan kayu yang memiliki
ukuran yang hampir sama. Oleh karena itu, sebelum digunakan, sebaiknya limbah
potongan kayu tersebut diklasifikasikan terlebih dahulu menjadi beberapa
ukuran.
2. Pada bagian
sisi potongan kayu saling didekatkan dan diluruskan dengan potongan kayu
lainnya.
3. Bagian
sisi-sisi kayu yang telah dicocokkan dan diluruskan kemudian di beri lem dan
direkatkan. Terdapat dua jenis lem yang dapat digunakan, yaitu lem alteco dan
lem G (waktu perekatan lebih cepat), serta lem racol atau rajawali putih (waktu
perekatan cukup lama).
4. Setelah
sambungan lem kering, dan kayu telah saling merekat menjadi sebuah papan kayu,
proses selanjutnya adalah pengetaman (dihaluskan dengan mesin ketam listrik).
Fungsi dari proses ini selain untuk meratakan dan meluruskan, juga untuk membersihkan
potongan kayu dari
kotoran-kotoran ataupun sisa finishing sebelumnya. Beberapa proses ketam, antara lain:
§ Ketam perata
(surface planner). Merupakan mesin ketam dua sisi yang berfungsi meratakan dua
sisi papan kayu.
§ Ketam penebal (thicknesser). Merupakan
mesin ketam yang berfungsi meratakan pada dua sisi dan meluruskan pada dua sisi
lainnya.
§ Ukuran ditentukan sesuai keperluan,
lalu papan dipotong menggunakan gergaji circle (circular saw) dengan sistem
kerja gergaji mesin berada pada satu tempat dan kayu tersebut yang didorong
melewati gergaji.
§ Jika tidak
terdapat mesin ketam listrik, dapat menggunakan mesin ketam manual untuk
meratakan dan gergaji manual untuk meluruskan. (I Made Westra, 1993 : 106)
Gambar 1. Papan Limbah Potongan Kayu
Setelah melewati beberapa proses
tersebut, limbah potongan kayu telah menjadi sebuah papan kayu yang memiliki
tekstur dan warna yang berbeda-beda karena papan tersebut tak hanya terdiri
dari satu jenis kayu, melainkan dari beberapa jenis kayu.
Gambar 2. Papan Limbah Potongan Kayu Ketebalan 2 dan 3 cm
Papan kayu yang
terdiri dari potongan-potongan kayu tersebut kemudian dapat dimanfaatkan
menjadi berbagai benda pakai pada interior suatu ruangan. Selain menambah
fungsi dari limbah potongan kayu tersebut, papan limbah potongan kayu ini juga
dapat menambah nilai estetis pada suatu benda. Hal ini karena papan memiliki
ciri-ciri yang berbeda dibandingkan dengan papan kayu biasa. Ciri-ciri tersebut
anatara lain adanya perbedaan beberapa warna kayu yang digunakan, arah serat
kayu yang berbeda-beda, dan bentuk serta ukuran kayu yang direkatkan juga
berbeda-beda.
Beberapa benda
pakai yang dapat dibuat menggunakan papan limbah potongan kayu:
·
Elemen
pembentuk ruang : partisi atau pembatas dinding, plafon, pelapis dinding,
pelapis lantai.
·
Furniture :
lemari pajang (storage), coffee table, Top table pada coffee table
·
Aksesoris
interior (table lamp, standing lamp, kotak penyimpanan, dsb)
·
Elemen hias
perabot (kursi, meja, lemari, dsb)
Finishing
dilakukan pada akhir proses pengerjaan papan limbah potongan kayu ini. tujuan
finishing adalah untuk menghindarkan pengaruh kelembaban udara, mencegah
serangan hama dan jamur perusak, serta memperindah permukaan papan limbah
potongan kayu tersebut. Kualitas hasil finishing ini dapat dilihat dari warna,
kilap, kehalusan, dan sifat dekorasi (menarik, indah). (Kasmudjo, 2010 : 55)
Finishing dapat
dilakukan menggunakan dua cara yaitu pengolesan dan penyemprotan. Jenis-jenis
bahan yang dapat digunakan sebagai finishing tergantung pada hasil akhir yang
diinginkan. Jika ingin menampakkan serat alami kayu, dapat digunakan melamic
dan politur. Tetapi jika serat kayu tersebut ingin ditutupi dan menghaasilkan
kayu yang halus, dapat menggunakan cat duco.
Limbah potongan
kayu yang biasanya banyak dihasilkan oleh pabrik furniture tak hanya akan
menjadi limbah buangan semata jika masyarakat dapat mengetahui cara
pemanfaatannya agar menjadi benda yang memiliki fungsi kembali. Salah satu cara
pemanfaatannya adalah dengan mengolah kembali limbah potongan kayu tersebut
menjadi papan kayu yang kemudian dapat digunakan menjadi pelengkap berbagai
macam elemen interior. Kayu yang biasanya banyak digunakan pada furniture
seperti kayu jati, sonokeling, dan mahoni dapat dipadu padankan dan menciptakan
nilai estetis.
Limbah
potongan kayu tersebut diproses kembali menjadi papan kayu dengan proses
perekatan dan perataan atau pengetaman. Setelah melalui proses tersebut, limbah
potongan kayu akan menjadi sebuah papan dari limbah potongan kayu yang kemudian
dapat dimanfaatkan dalam interior menjadi benda pakai seperti partisi, top
table, pelapis dinding, dan sebagainya.
Selain
mengurangi pencemaran dari limbah, hal ini juga dapat berfungsi untuk menaikkan
nilai pakai dan nilai ekonomi suatu benda, sehingga jika cara pengolahan limbah
potongan kayu ini dapat diberdayakan di masyarakat, dapat juga menaikkan taraf
hidup masyarakat dengan menciptakan lahan pekerjaan baru dari pengolahan limbah
pabrik ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sektor industry kayu/pulp memegang peranan sangat
penting dalam pergerak sector-sektor utama dalam produksi dan mampu membawa
perubahan mendasar dalam struktur ekonomi Indonesia.
B.
Saran
Sektor
industri penggergajian kayu adalah sektor yang mampu menopang perekonomian
Indonesia yakni adanya pemanfaatan limbah produksi. Akan tetapi diperlukan
adanya sosialisasi pemanfaatannya dalam bentuk lain dan diadakan dana
pemeliharaan alat-alat yang dimiliki industry sehingga proses produksi tidak
terhambat.
Daftar pustaka
3 komentar:
Artikel bagus, Pernahkah Anda mendengar LFDS (Le_Meridian Funding Service, Email: lfdsloans@outlook.com --WhatsApp Contact: +1-9893943740--lfdsloans@lemeridianfds.com) adalah ketika layanan pendanaan AS / Inggris mereka memberi saya pinjaman $ 95.000,00 untuk memulai bisnis saya dan saya telah membayar mereka setiap tahun selama dua tahun sekarang dan saya masih memiliki 2 tahun lagi walaupun saya senang bekerja dengan mereka karena mereka adalah Pemberi Pinjaman asli yang dapat memberi Anda segala jenis pinjaman.
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
Terjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Coagulan
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Coagulant
Flokulan,nutrisi, bakteri
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
artikel bagus pak..tentang industri kayu...kebetulan saya adalah salah satu praktisi di bidang industri kayu gergajian.saya owner cv artha dwibuana.sekalian kalau mau saling sharing belajar atau malah ada kebutuhan kayu bisa di kunjungi situs saya di www.suplayerkayu.com telp/wa.082183976714. terima kasih,,,,,
Posting Komentar