BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Bekalang
Produk
adalah segala sesuatu ( meliputi obyek fisik, jasa, tempat, organisasi,
gagasan, ataupun pribadi ) yang dapat atau mampu ditawarkan produsen untuk
diminta, dicari, dibeli digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan dan keinginannya. Produk adalah pemahaman produsen sebagai usaha
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Produsen kemudian menjabarkan persepsi dan
preferensi konsumen melalui rancangan produknya. Bagaimana menjalankan roda
bisnis di pasar-pasar internasional ? yakni, apakah akan mengekspor,
merundingkan suatu pemberian lisensi atau pertanian waralaba, mendirikan usaha
patungan, atau mendirikan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya. Meskipun
secara prinsip pilihan pasar dan cara masuk merupakan keputusan yang terpisah,
karakteristik khusus negara dan juga jalan masuk pasar internasional serta
strategi ekspansi akan berdampak pula atas pilihan cara masuk.Disejumlah negara
berbagai karakteristik negara, seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan,
stabilitas politis, risiko lingkungan, kondisi operasi, dan infrastuktur,
berdampak atas ketersediaan manajemen mengucurkan sumber daya untuk sebuah
negara atau pasar tertentu dan juga cara masuknya. Pasar kecil kerapkali paling
baik dilayani melalui pengeksporan atau pemberian lisensi, sebagai contoh.
Demikian pula, manajemen mungkin menghendaki pembatasan komitmen sumber daya ke
negara-negara dengan tingkat risiko yang tinggi atau infrastruktur yang buruk
melalui perjanjian pemberian lisensi atau usaha patungan dengan mitra lokal.
Sama halnya, jika manajemen berharap dapat memasuki sejurnlah negara secara
cepat, sumber daya dan waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan anak perusahaan
yang dimiliki sepenuhnya mungkin akan menghambat, yang mengakibatkan perusahaan
menggunakan cara pemberian lisensi atau usaha patungan.Karakteristik produk,
sifat permintaan, hambatan perdagangan, tujuan manajemen, dan sasaran ekspansi
juga mempengaruhi keputusan pernililian cara masuk. Produk-produk berukuran
besar dengan nilai jual rendah, sebagai umpama, membutuhkan lokasi produksi
yang dekat dengan pasar disebabkan biaya pengirimannya-sekalipun biaya ini
dapat diimbangi oleh skala ekonomis produksi.
B. TUJUAN
·
Untuk
mengetahui startegi Pasar Generik untuk Kompetisi Internasional
·
Peranan strategi Pasar dan Strategi Kompetitif
·
Untuk mengetahui tingkatan produk
·
Untuk mengetahui perkembangan produk baru
·
Untuk mengetahui konsep tentang barang
dan jasa dalam pemasaran
·
Untuk
mengetahui klasifikasi Produk Konsumen
·
Untuk
mengetahui Produk Industrial dalam pemasaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
Salah satu perkembangan paling signifikan dalam praktik dunia usaha
dewasa ini adalah pertumbuhan pesat aktivitas internasional. Ekspor, investasi
langsung asing dan penentuan sumber pengadaan produk dan komponen di luar
negeri telah merebak secara dramatis. Dalam situasi seperti itu. banyak
perusahaan yang memasuki pasar internasional untuk mencari sumber komponen
secara lebih efektif dan memasuki pasar produk yang bertumbuh yang lebih
menjanjikan dibandingkan pasar domestik.
Konsep masuk pasar (market entry) berkaitan dengan kemudahan atau
kesulitan di dalamnya perusahaan dapat menjadi anggota kelompok perusahaan yang
bersaing dengan menghasilkan substitusi erat untuk produk yang mereka tawarkan.
Perusahaan harus mengembangkan seperanglcat produk, aset, dan aktivitas
manajemen untuk pasar baru yang disusupi Kepentingannya di sini terletak pada
pasar internasional baru. Masuk yang berhasil akan tergantung pada sejumlah
faktor. Hal ini tergantung pada bagaimana perusahaan:
·
Menggunakan informasi peluang untuk
rnenyusup ke pasar yang menguntungkan.
·
Mengakses sumber daya yang produktif.
·
Mengakses pasar.
·
Mengatasi rintangan masuk pasar.
Perusahaan-perusahaan
mapan biasanya beroperasi lebih baik dibandingkan perusahaan perusahaan baru
karena faktor- faktor di atas. Masuk ke pasar dapat berlangsung dalam berbagai
keadaan, misalnya:
- Keunggulan kompetitif biaya, strategi penjualan, atau daya tarik produk dari pendatan baru yang memungkinkannya mengatasi pukulan fatal bagi anggota-anggota lemah yang dilancarkan oleh kelompok perusahaan yang telah mapan sebelumnya.
- Pendatang baru dapat meraup, sejumlah besar lapangan usaha dari beberapa anggota kelompok, yang karena sebab-sebab tertentu keunggulan kompetitifnya tidak bisa ditanding! oleh para pendatang,
- Kelompok, dimekarkan oleh pendatang baru tersebut, mampu mencapai ekulibrium pada tingkat harga yang lebih tinggi, menutup biaya-biaya unit yang lebih besar yang dapat muncul dari pengurangan skala operasi dari setiap perusahaan.
- Perusahaan-perusahaan yang telah mapan memilih untuk memasuki pasar baru sebagai bagian dari strategi hubungan antar perusahaan yang melibatkan pasar untuk produk lainnya.
Dalam, banyak kejadian, perusahaan
mapan unggul terhadap perusahaan baru dalam kemampuan mereka mengatasi
hambatan-hambatan sumber daya dan pasar, dan mencapai skala ekonomis operasi.
Masuk pasar telah menjadi ujian tertinggi bagi kemampuan kompetitif
Perusahaan tidak lagi membuktikan kemampuannya dalam lahan bisnis biasa,
melainkan membuktikan kompetensinya dalam. menjelajahi wilayah baru. Tantangan
memasuki internasional baru sangatlah berat dan perusahaan-perusahaan yang
berjaya menggunakan beraneka macam, cara masuk pasar.
B.
Startegi Pasar Generik untuk Kompetisi
Strategi
kompetitif yang diikuti oleh perusahaan bakal tergantung pada serangkaian
variabel yang terhadapnya manajemen dapat/tidak dapat mengendalikannya.
Perusahaan dapat menyusun sejumlah strategi pemasaran yang memungkinkan.
Sungphpun demikian, perusahaan di pasar internasional menghadapi dua strategi
pasar generik: strategi penetrasi pasar (market penetration strategy)
dan strategi pemayaran pasar (market skimming strategy). Tujuan strategi
pemayaran pasar adalah memperoleh tingkat hasil imbalan yang tinggi seraya
mempertahankan tingkat komitmen sumber daya yang rendah. Perusahaan yang
mengikuti strategi ini memilih target pasar yang lebih mudah tersedia sambil
meminimalkan risiko dan investasinya. Metode masuk pasarnya lebih sering dengan
pengeksporan atau pemberian lisensi. Keberhasilan strategi ini sangatlah
tergantung pada pilihan agen, distributor, atau licensees. Tanggung
jawab pemasaran dan distribusi jatuh ke tangan mitra di luar negeri. Perusahaan
akan berupaya mematok harga yang tinggi guna menangguk marjin tinggi. Penetrasi
atau konsentrasi pasar adalah pemilihan secara sengaja sedikit pasar untuk
dikembangkan dengan lebih intensif. Strategi seperti ini ditandai oleh tingkat
pertumbuhan yang perlahan-lahan dan bertahap jumlah pasar yang dilayani.
Keunggulannya meliputi spesialisasi, skala ekonomis, dan pertumbuhan melalui
penetrasi. Strategi penetrasi pasar didasarkan pada pandangan jangka panjangnya
peluang-peluang di dalam pasar internasional. Dalam hal ini perusahaan
mendukung langkah masuk ke pasar dengan komitmen sumber daya yang berat dalam memburu
profitabilitas jangka panjang melalui penetrasi pasar. Bagi beberapa
perusahaan, hal ini dapat berarti investasi langsung dalam berbagai fasilitas
pabrikasi lokal atau akuisisi perusahaan lokal. Hubungan pemasaran yang lebih
lama dibina untuk memastikan bahwa produk dan reputasi perusahaan dikenal dan
diterima dengan baik. Kontak yang kuat dengan kalangan pelanggan, pemasok, toko
distribusi, dan pemerintah dipupuk. Harga ditentukan dengan sasaran pertumbuhan penjualan. Laba jangka
pendek mungkin dikorbankan. Perusahaan memakai produk dan jasanya untuk
kebutuhan pasar internasional. Strategi penetrasi pasar mengakui bahwa mungkin
terdapat kompetisi langsung dengan perusahaan lokal dan perusahaan
internasional lainnya. Strategi pemasaran atau penyebaran pasar membutuhkan
pengelolaan Sumber daya. pemasaran perusahaan dalam suatu cara tertentu
sehingga penyebarannya relatif sama untuk semua pasar yang dicapai. Keunggulan
relatif rancangan ini meliputi keluwesan, penciutan. konsentrasi dan cara
menggali secara cepat beberapa keunggulan kompetitif yang signifikan. Tentu
saja perusahaan dapat mengikuti strategi bauran yang bukan strategi penetrasi
maupun pemayaran pasar, namun sebaliknya justru menjual kepada sejumlah besar
pasar seraya mengkonsentrasikan sumber dayanya terhadap pikhan dari pasar
tersebut. Baik strategi penetrasi pasar maupun strategi pemayaran pasar
bukanlah jalan keluar yang universal untuk berbagai masalah ekspansi yang
dihadapi perusahaan. Setiap strategi mengandung kelebihan maupun kekurangannya
masing-masing yang menuntut pengambil keputusan untuk mencari kecocokan antara
situasi perusahaan dan strategi yang memungkinkan. Strategi penetrasi pasar
biasanya berarti penjualan kepada sekelompok kecil pasar. Strategi pemayaran
pasar, di lain pihak, melibatkan penjualan kepada sejumlah besar pasar tanpa
mengkonsentrasikan upaya besar pada sejumlah negara tertentu. Dalam jangka panjang, strategi diversifikasi
(diversification strategy) sering menyebabkan penyusutan jumlah pasar.
Hal ini merupakan hasil konsolidasi dan pelepasan pasar yang tidak
menguntungkan. Pola yang berbeda dari ekspansi pasar mungkin akan menyebabkan
pengembangan kandidat kompetitif yang berbeda-beda di pasar yang berlainan.
Terdapat pula taraf upaya peniasaran yang berlainan dan program-program
pemasaran yang tidak serupa di setiap pasar. Dengan anggaran dan sumber daya
manajerial yang terbatas, besarnya sumber daya yang dialokasikan kepada setiap
pasar di bawah strategi diversifikasi akan lebih rendah dibandingkan di bawah strategi
konsentrasi. Sungguhpun demikian, strategi ekspansi pasar ditandai tidak hanya
oleh data masuk ke pasar nasional yang baru, tetapi juga oleh segmen pasar di
dalam pasar nasional dan alokasi upaya untuk segmen pasar yang berbeda. Cara
yang digunakan untuk menerobos pasar internasional dapat mempengaruhi pilihan
strategi. Perusahaan keeil, umpamanya, dapat menyaring sejumlah pasar melalui
pengkaryaan agen penjualan.
C. Strategi
Pasar dan Strategi Kompetitif
Strategi konsentrasi maupun strategi
pemayaran pasar akan menyebabkan pemilihan tingkat upaya pemasaran yang
berlainan dan program pemasaran yang berbeda-beda di setiap pasar. Perusahaan
mempunyai sumber daya manajerial dan finansial yang agak tetap dan dengan
demikian tingkat sumber-sumber daya yang dialokasikan untuk setiap pasar dalam
strategi penyebaran pasar akan lebih rendah daripada di bawah strategi
konsentrasi di sedikit pasar. Pada umumnya, tingkat upaya pemasaran yang lebih
rendah menyiratkan pengeluaran promosional yang lebih sedikit, lebih banyak
ketergantungan pada para agen dan tendensi yang lebih kuat kepada ancangan
penyebaran pada penentuan harganya. Di lain pihak, strategi ini membutuhkan
investasi yang sangat besar dalam pangsa pasar dan menggunakan strartegi
kompetitif yang agresif berdasarkan penentuan harga penetrasi yang berat.
Pilihan-pilihan strategis yang dihadapi oleh perusahaan melibatkan beragam
kombinasi dari keputusan-keputusan negara, pasar, segmen, dan harga yang
berbeda-beda, lihat Gambar 1. Startegi penestrasian segemen dan negara (Country
and segment penetration strategy) berarti pemusatan pada segmen atau celah
pasar tertentu di sedikit negara dan pada kenaikan setahap demi setahap pada
jumlah pasar yang dilayani. Kompetisi atas dasar faktor-faktor cenderung
menjadi sangat lazim disebabkan oleh kebutuhan untuk mengkhususkan diri
melayani kebutuhan dari segmen pasar tertentu. Staregi pemasaran segmen (Segmen
skimming strategy) dan startegi penetrasi negara (Country penetration
strategy) berarti pemusatan pada pasar, tetapi menyebarkan daya tarik
produk perusahaan untuk sejumlah segmen pasar yang berlainan. Perusahaan masih
tetap dapat mengharapkan persaingan atas dasar factor-faktor bukan harga,
tetapi berusaha mencari keunggulan harga dengan memanfaatkan skala ekonomis dalam
promosi.
D. Tingkatan produksi
Tingkatan yang paling dasar adalah
produk inti. Tingkatan ini menjawab pertanyaan apa yang benar-benar dibeli oleh
konsumen ? produk inti adalah tingkatan yang paling pertama dan sentral dari
suatu produk yang melibatkan penampilan fisik dari suatu produk, kualitas
produk tersebut, serta kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan konsumen,
termasuk kegunaan fungsionalnya ( Bradley, 2003 p. 135 ).
Setelah membangun produk intinya,
perusahaan harus membangun produk aktualnya diberbagai posisi yang dekat dengan
produk inti. Produk actual tersebut minimal mempunyai lima sifat, yaitu :
a. Tingkatan
kualitas
b. Fitur
c. Desain
d. Merek
e. Kemasan
Perencana produk juga harus membangun
produk tambahan disekitar produk inti dan actual dengan cara menawarkan layanan
dan manfaat tambahan bagi konsumen. Produk bukanlah sekedar dari kumpulan fitur
berwujud. Konsumen cenderung melihat produk sebagai paket manfaat yang rumit
yang dapat memuaskan kebutuhan mereka. Ketika merancang produk, para pemasar
harus lebih dahulu mengidentifikasikan kebutuhan inti konsumen yang akan
dipenuhi oleh produk tersebut. Kemudian perencana produk mendesain produk
actual dan mencari cara menambah manfaat produk tersebut untuk menciptakan
paket manfaat yang paling memuaskan konsumennya.
E.
Perkembangan Produk Baru
Perkembangan produk baru adalah suatu
proses dari pencarian ide-ide untuk barang-barang dan pelayanan-pelayanan baru,
dan mengubahnya menjadi tambahan lini produk yang berhasil secara komersil. dasar
perusahaan mengembangkan produk baru adalah untuk menggantikan item-item yang
telah kehilangan minat dari konsumen. Pengenalam item baru membantu meningkatkan
pendapatan dan keuntungan bagi perusahaan.
Bradley (2003, p. 134 ) menyebutkan
bahwa tugas dari pengelolaan pengembangan produk baru adalah sebagai suatu
usaha yang seimbang, yang berfokus pada tiga objektif, yaitu :
1.
Performa
produk
Merujuk pada bagaimana suatu produk
memenuhi spesifikasi performa yang diinginkan oleh konsumen, atau dengan kata
lain seberapa baik suatu produk dinilai di mata konsumen.
2.
Kecepatan
menuju pasar
Kecepatan ini diukur sebagai waktu yang
terlewati diantara masa kebutuhan yang belum terpenuhi muncul di pasar, dan
masa suatu produk yang dibuat tersedia kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan
ini.
3.
Biaya produk.
Merujuk pada biaya keseluruhan yang
dikeluarkan untuk mengantarkan produk tersebut kepada konsumen.
Adapun tahap-tahap dalam pengembangan
suatu produk adalah sebagai berikut :
1.
Strategi produk baru
2.
Menghasilkan gagasan
3.
Penyaringan gagasan
4.
Analisis bisnis
5.
Pengembangan
6.
Uji coba pemasaran
7.
komersialisasi
Secara
lebih spesifik, Kotler & Armstrong (2003, p. 347 ) menyebutkan bahwa
perkembangan produk dan jasa memerlukan pendefinisian manfaat-manfaat yang akan
ditawarkan. Manfaat manfaat tersebut kemudian dikomunikasikan dan disampaikan
melalui atribut-atribut produk.
atribut produk menurut ahli :
·
Kotler dan Armstrong (2004:347)
menyatakan bahwa atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa
melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan.
·
Pengertian atribut produk menurut Fandy
Tjiptono (2001:103) adalah “unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan”. Atribut produk
meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya.
·
Menurut Kotler (2004:329) “Atribut
produk adalah karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk”.
·
Teguh Budiarto (1993:68), “Atribut-atribut
produk adalah sesuatu yang melengkapi manfaat utama produk sehingga mampu lebih
memuaskan konsumen”. Atribut produk meliputi merek (brand), pembungkusan
(packaging), label, garansi atau jaminan (warranty) dan produk tambahan
(service). Atribut dapat dipandang secara obyektif (fisik produk) maupun secara
subyektif (pandangan konsumen).
·
Bilson Simamora (2001:167)
mendefinisikan bahwa “Atribut produk adalah segala sesuatu yang melekat pada
produk dan menjadi bagian dari produk itu sendiri”.
Unsur
– Unsur Atribut Produk
1.
Kualitas
Produk
Kotler dan Armstrong (2004:347)
menyatakan bahwa “Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan
fungsi-fungsinya” Bila suatu produk telah dapat menjalankan fungsi-fungsi-nya
dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik.
Menurut Kotler (2004:330), kebanyakan
produk disediakan pada satu diantara empat tingkatan kualitas, yaitu : kualitas
rendah, kualitas rata-rata sedang, kualitas baik dan kualitas sangat baik.
Beberapa dari atribut diatas dapat diukur secara objektif. Namun demikian dari
sudut pemasaran kualitas harus diukur dari sisi persepsi pembeli tentang
kualitas produk tersebut.
Stanton (1991:285-286) menyatakan bahwa
perhatian pada kualitas produk makin meningkat karena keluhan konsumen selama
beberapa tahun belakangan ini. Hal ini terjadi karena keluhan konsumen makin
lama makin terpusat pada kualitas yang buruk dari produk, baik bahannya maupun
pekerjaannya.
Kotler dan Armstrong (2004:347)
menyatakan bahwa “Kualitas adalah salah satu alat utama untuk positioning menetapkan
posisi bagi pemasar”.
2.
Fitur Produk
Kotler
dan Armstrong (2004:348) sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka macam
fitur. Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi
dengan menambah beberapa fitur. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan
produk perusahaan dari produk pesaing. Menurut Cravens (1998:14) fitur
juga dapat digunakan sebagai sarana untuk membedakan suatu merek dari
pesaingnya.
3.
Desain Produk
Menurut Kotler dan Armstrong (2004:348)
cara lain untuk menambah nilai konsumen adalah melalui desain atau rancangan
produk yang berbeda dari yang lain. (taufan
darussalam : 2007) Desain merupakan rancangan bentuk dari suatu produk yang
dilakukan atas dasar pandangan bahwa “bentuk ditentukan oleh fungsi” dimana desain
mempunyai kontribusi terhadap manfaat dan sekaligus menjadi daya tarik produk
karena selalu mempertimbangkan faktor-faktor estetika, ergonomis, bahan dan
lain-lain. Desain atau rancangan yang baik dapat menarik perhatian,
meningkatkan kinerja produk, mengurangi biaya produk dan memberi keunggulan
bersaing yang kuat di pasar sasaran.
Kotler (2004:332) berpendapat bahwa
“Desain merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan
fungsi suatu produk dari segi kebutuhan konsumen”. Menurut Stanton (1991:285), “Desain merupakan salah satu aspek
pembentukan citra produk. Sebuah desain yang unik, lain dari yang lain, bisa
merupakan satu-satunya ciri pembeda produk”
Menurut Stanton (1991:285), desain
produk yang baik dapat meningkatkan pemasaran produk dalam berbagai hal
diantaranya:
1. Dapat
mempermudah operasi pemasaran produk
2.
Meningkatkan nilai kualitas dan keawetan produk.
3.
Menambah daya penampilan produk.
F.
Konsep
tentang barang dan jasa dalam pemasaran
Meskipun peran pemasaran sangat
penting dalam setiap bisnis, pemahaman pengertiannya tidaklah seragam karena
pengaruh beberapa factor. Lingkungan, kondisi pasar, sifat produk, dan terutama
pandangan pemasara atau piahak yang berkepentingan terhadap pemasaran tersebut.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran yang dianut
masing-masing perusahaan tidaklah sama. Konsep pemasaran perusahaan falsafah
atau anggapan yang dipercaya oleh perusahaan sebagai dasar dari setiap
kegiatannya untuk melayani kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran ini dalam
perjalanan waktunya mengalami perkembangan ( evolusi pemikiran ). Perkembangan
nya adalah sebagai berikut :
1. Konsep
Produksi
adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada proses produksi (
internal ) bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah. Dengan
demikian fokus kegiatan perusahaan yang harus dilakukan adalah efisien I
biaya ( produksi dan distribusi) agar dapat menjal barang dengan murah kepada
konsumen.
2. Konsep
Produk
adalah anggapan pemasar bahwa konsumen lebih menghendaki
produk-produk yang berkualitas atau berpenampilan baik. Dengan demikian tujuan
bisnis perusahaan adalah pengendalian kualitas.
3. Konsep
Penjualan
Adalah anggapan pemasar
yang berorientasi kepadda tingkat penjualan ( internal ) bahwa konsumen perlu
dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat sehingga tercapai profit maksimum
sebagai tujuan perusahaan. Dengan demikian fokus kegiatan perusahaan adalah
usaha-usaha meningkatkan cara-cara penjualan dan kegiatan promosi yang intensif
agar mampu mempengaruhi, membujuk ( bahkan mungkin memaksa) Konsumen
untuk membeli sehingga penjualan dapat meningkat.
4. Konsep
Pemasaran
adalah anggapan pemasar
yang berorientasi kepada pelanggan ( eksternal ) bahwa konsumen hanya akan
bersedia membeli produk- produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan
kepuasan. Dengan demikian fokus kegiatan perusaan adalah berusaha memenuhi
kepuasan pelanggan melalui pemahaman perilakukonsumen yang dijabarkan dalam
kegiatan pemasaran yang memadukan kegiatan-kegiatan fungsional lain (misalnya
kegiatan produksi keuangan pernalia dan sebagainya).
5. Konsep
pemasaran yang memasyarakat (sosial)
adalah anggapan pemasar
bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi
kebutuhan serta kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. Tujuan kegiatan
perusahaan adalah disamping berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat juga
memperbaiki relasi antara produsen dan masyarakatuntuk peningkatan
kesejahteraaannya.
6. Konsep
Pasar
adalah anggapan pemasar
yang berorientasi kepada pelanggan dan pesaing-pesaing perusahaan (pesaing
pasar) bahwa produsen perlu mempunyai keunggulan pasar yang bersaing
(kompetitif) untuk dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan. Fokus kegiatan
perusahaan adalah disampingberusaha memahami perilaku konsumen dan juga
berusaha memahami perilaku pesaing untuk dapat mengatasi persaingan.
G. Klasifikasi Produk Konsumen
1.
Convenience Product adalah produk
konsumen yang sering diperlukan tanpa banyak memerlukan usaha atau pertimbangan
untuk memperolehnya karena produk konsumen tersebut sudah sangat dikenal karena
sering digunakan ( convenience ) atau sering dibeli. Produk konsumen konvenien
dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu : Staples, Impulse Product, Emergency
Product.
2.
Shopping Product, adalah produk
konsumen konvenien yang berharga bagi konsumen, sehingga memerlukan usaha dan
pertimbangan terlebih dahulu tentang : kualitas, merk, harga, penjual, dsb. Berdasarkan
perbandingannya produk shoping dibedakan menjadi : Homogeneous Product, Heteregeneous
Product
3.
Speciality Product adallah produk
konsumen yang benar-benar diperlukan konsumen, sehingga bersedia secara khusus
untuk memperolehnya.
4.
Unsought Product adalah produk konsumen
yang belum atau tidak diperlukan untuk dibeli pada saat itu atau tidak dapat
dipergunakan di lingkungannya. New Unsought Goods adalah produk konsumen yang
belum atau tidak dikenal karena tidak tersedianya informasinya atau
lingkungannya tidak memungkinkan untuk menggunakan pada saat itu. Regulary Unsought
Goods adalah produk konsumen yang tidak atau belum diperlukan konsumen karena
belum merasa perlu memilikinya.
H.
Produk Industrial
Produk industrial adalah produk-produk
yang dikonsumsi oleh industriawan (konsumen antara) untuk kepentingan lain,
yaitu untuk diubah, diproduksi menjadi produk lain kemudian dijual kembali (
oleh produsen ) atau untuk dijual kembali ( oleh pedagang ) tanpa dilakukan transformasi
fisik ( proses produksi ).
Karakter produk industrial :
1. Permintaannya
adalah turunan ( derived demand )
2. Secara
keseluruhan ( total demand ) bersifat inelastic
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah
satu perkembangan paling signifikan
dalam praktik dunia usaha dewasa ini adalah pertumbuhan pesat aktivitas
internasional. Ekspor, investasi langsung asing dan penentuan sumber pengadaan
produk dan komponen di luar negeri telah merebak secara dramatis. Dalam situasi
seperti itu. banyak perusahaan yang memasuki pasar internasional untuk mencari
sumber komponen secara lebih efektif dan memasuki pasar produk yang bertumbuh
yang lebih menjanjikan dibandingkan pasar domestik. Strategi kompetitif yang diikuti oleh
perusahaan bakal tergantung pada serangkaian variabel yang terhadapnya
manajemen dapat/tidak dapat mengendalikannya. Perusahaan dapat menyusun
sejumlah strategi pemasaran yang memungkinkan. Sungphpun demikian, perusahaan
di pasar internasional menghadapi dua strategi pasar generik: strategi penetrasi
pasar (market penetration strategy) dan strategi pemayaran pasar (market
skimming strategy). Tujuan strategi pemayaran pasar adalah memperoleh
tingkat hasil imbalan yang tinggi seraya mempertahankan tingkat komitmen sumber
daya yang rendah. Perusahaan yang mengikuti strategi ini memilih target pasar
yang lebih mudah tersedia sambil meminimalkan risiko dan investasinya. Metode
masuk pasarnya lebih sering dengan pengeksporan atau pemberian lisensi.
Keberhasilan strategi ini sangatlah tergantung pada pilihan agen, distributor,
atau licensees. Tanggung jawab pemasaran dan distribusi jatuh ke tangan
mitra di luar negeri. Perusahaan akan berupaya mematok harga yang tinggi guna
menangguk marjin tinggi. Penetrasi atau konsentrasi pasar adalah pemilihan
secara sengaja sedikit pasar untuk dikembangkan dengan lebih intensif. Strategi
seperti ini ditandai oleh tingkat pertumbuhan yang perlahan-lahan dan bertahap
jumlah pasar yang dilayani. Keunggulannya meliputi spesialisasi, skala
ekonomis, dan pertumbuhan melalui penetrasi. Strategi penetrasi pasar
didasarkan pada pandangan jangka panjangnya peluang-peluang di dalam pasar
internasional. Dalam hal ini perusahaan mendukung langkah masuk ke pasar dengan
komitmen sumber daya yang berat dalam memburu profitabilitas jangka panjang
melalui penetrasi pasar. Meskipun peran pemasaran sangat penting dalam setiap
bisnis, pemahaman pengertiannya tidaklah seragam karena pengaruh beberapa
factor. Lingkungan, kondisi pasar, sifat produk, dan terutama pandangan
pemasara atau piahak yang berkepentingan terhadap pemasaran tersebut. Dengan
kata lain dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran yang dianut masing-masing
perusahaan tidaklah sama. Konsep pemasaran perusahaan falsafah atau anggapan
yang dipercaya oleh perusahaan sebagai dasar dari setiap kegiatannya untuk
melayani kebutuhan konsumen. Perkembangan
produk baru adalah suatu proses dari pencarian ide-ide untuk barang-barang dan
pelayanan-pelayanan baru, dan mengubahnya menjadi tambahan lini produk yang
berhasil secara komersil. dasar perusahaan mengembangkan produk baru adalah
untuk menggantikan item-item yang telah kehilangan minat dari konsumen. Meskipun peran
pemasaran sangat penting dalam setiap bisnis, pemahaman pengertiannya tidaklah
seragam karena pengaruh beberapa factor. Lingkungan, kondisi pasar, sifat
produk, dan terutama pandangan pemasara atau piahak yang berkepentingan
terhadap pemasaran tersebut. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa konsep
pemasaran yang dianut masing-masing perusahaan tidaklah sama.
perusahaan falsafah atau anggapan yang dipercaya oleh perusahaan
sebagai dasar dari setiap kegiatannya untuk melayani kebutuhan konsumen. Konsep masuk pasar (market
entry) berkaitan dengan kemudahan atau kesulitan di dalamnya perusahaan
dapat menjadi anggota kelompok perusahaan yang bersaing dengan menghasilkan
substitusi erat untuk produk yang mereka tawarkan. Perusahaan harus
mengembangkan seperanglcat produk, aset, dan aktivitas manajemen untuk pasar
baru yang disusupi Kepentingannya di sini terletak pada pasar internasional
baru. Masuk yang berhasil akan tergantung pada sejumlah faktor. Hal ini
tergantung pada bagaimana perusahaan.
B. Saran
Sebaiknya
proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan
produk secara formal disetujui, sebab
sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim
pengembang yang lebih besar dibentuk. Perencanaan produk merupakan suatu hal yang dapat di pertimbangkan agar pengendalian
pasar dapat menunjang suatu kapasitas produksi.
DAFTAR PUSTAKA
http://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-sim/materi-kuliah-ebi/buah-fikiran-tentang-perdagangan
0 komentar:
Posting Komentar